6 years : Ibu lu masak apa hari ini??
Thursday, July 24, 2008
kehidupan pernikahan...dalam 6 minggu,6 bulan,dan 6 tahun
6 years : Ibu lu masak apa hari ini??
Wednesday, July 23, 2008
IKAN DAN WANITA
Tuesday, July 22, 2008
7 Tips Hemat
1. "Setia" pada Daftar
Penting membuat daftar belanjaan sebelum belanja. Tapi yang lebih penting lagi, belilah barang hanya yang ada pada daftar belanja saja!
2. Jangan Beli dalam Jumlah Banyak
Kecuali, Anda punya sebuah tempat "tersembunyi" untuk menyimpan barang-barang itu. Soalnya, membeli dalam jumlah banyak akan mengakibatkan anggota keluarga jadi boros menggunakannya.
3. Hindari kartu Kredit
Cukup miliki satu kartu kredit saja untuk kebutuhan yang mendesak.
4. Kurangi Menonton Televisi
Iklan di teve selalu saja membuat Anda tergiur. Jadi, kurangi jam menonton teve. Jangan pula membeli barang melalui pelayanan telepon atau katalog karena hanya akan membuat Anda semakin ingin membeli.
5. Hindari Belanja dengan Teman Kaya
Hindari berbelanja bersama teman yang uangnya "tak berseri" dan teman yang gaya belanjanya seperti orang kaya. Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan membeli sesuatu yang sebenarnya tak terlalu diperlukan dan sekadar ikut-ikutan teman. Bila mengajak anak berbelanja, tetaplah sesuai anggaran.
6. Selalu Berpikir Praktis
Saat belanja, selalu tanyakan pada diri sendiri, "Apakah aku perlu barang ini?" atau "Apakah hal ini penting sekali?" Jika ya, berarti Anda telah berlaku praktis dan jujur pada diri sendiri.
7. Susun Anggaran Keuangan & Patuhi
Catat semua pengeluaran sehingga Anda tahu ke mana perginya uang Anda. Tantangan yang harus dihadapi adalah menyiasati biaya "hiburan" keluarga (makan di luar, menonton bioskop, berlibur) yang cukup besar.
Kesalahan lain saat membuat anggaran adalah lupa memasukkan "pengeluaran mendesak", seperti biaya berobat ke dokter atau perbaikan mobil, biaya tahunan seperti belanja buku/alat sekolah, baju seragam sekolah, serta anggaran untuk perayaan agama semisal Lebaran atau Natal. Karena itu, cara yang terbaik adalah merencanakan anggaran sejak jauh hari.
Beda Suami-Istri Memandang Seks
Bagi wanita, seks cenderung lebih merupakan masalah emosional. Sementara bagi pria, seks cenderung lebih merupakan masalah fisik.
Walaupun hal ini bukan merupakan aturan yang sulit, ada beberapa kebenaran mengenai pandangan tersebut.
YANG HARUS DIINGAT PARA ISTRI
1. Ajakan seks tidak selalu harus dimulai dari pria. Suami mungkin senang bila Anda yang memulai lebih dahulu. Ajakan Anda akan membuatnya merasa menarik.
2. Jangan pernah bersikap menghakimi bila hubungan tidak berjalan lancar. Menyalahkan atau marah dapat merusak dan menyakiti hubungan satu dan lainnya. Kebaikan dan kesabaran akan membuat suasana kembali normal dan lancar.
3. Walaupun orientasi pria cenderung lebih kepada fisik, mereka pun memiliki sisi emosional juga. Dari waktu ke waktu, atur suasana romantis untuk suami tercinta. Siapkan makan malam dengan memutar lagu yang romantis. Anda harus kreatif!
4. Suami ingin menikmati kedekatan, tetapi dia tidak dapat membaca pikiran Anda. Komunikasikan dengannya dan biarkan dia tahu apa yang Anda inginkan.
YANG HARUS DIINGAT PARA SUAMI
1. Wanita biasanya lebih emosional daripada pria. Biarkan istri Anda tahu seberapa besar Anda mencintainya dan seberapa dekat dia dapat merasakan diri Anda.
2. Wanita secara emosional senang merasakan kedekatan pasangannya bila sedang berhubungan seks. Konflik yang tak terselesaikan akan mengganggu kehidupan seks Anda. Oleh karena itu, sempatkan untuk meminta maaf atas kesalahan (walaupun Anda tidak merasa melakukan sesuatu yang salah). Bila Anda berdua merasa nyaman, hubungan intim akan menjadi lebih istimewa.
3. Wanita dapat menikmati kedekatan fisik tanpa seks. Kadang-kadang wanita hanya ingin memeluk dan merasa dekat dengan Anda.
4. Jangan menganggap masalah seks terlalu serius. Bila ada sesuatu yang salah, tidak berarti kiamat. Istri Anda juga mencintai Anda, kok. Oleh karena itu santai saja dan coba lagi.
15 Alasan Pria Menikah
Seperti halnya perempuan, lelaki juga ingin menikahi pasangannya. Hanya saja, mereka membutuhkan alasan yang tepat untuk mengajak Anda ke pelaminan. Dan, ini yang sering kali tidak dimengerti Anda.
Lantas, apa dong alasan terbesar mereka untuk menikah? Heater Formaini, penulis buku Men the Darker Continent, mengungkapkan, kebanyakan lelaki menikah untuk menikmati ketenteraman dalam hidupnya dan memiliki hidup yang seimbang. Setelah letih bekerja, mereka mengharapkan secangkir pengertian dan kehangatan. Jadi, tak heran jika istri yang mereka anggap potensial adalah ibunya yang masih muda nan seksi.
Survei kecil-kecilan yang dilakukan terhadap laki-laki menikah berusia 25-35 tahun setidaknya menjawab keingintahuan Anda.
1. Ingin hidup lebih lengkap
Mereka merasa bahwa fase hidup yang mereka jalani sudah hampir sempurna, kuliah selesai, punya pekerjaan tetap dan pacar. Mereka merasa sudah waktunya untuk melanjutkan fase berikutnya, yaitu menikah.
2. Ada yang mengurus dirinya
Mungkin selama ini ia kurang dapat perhatian dari orangtuanya. Semua kebutuhannya dipenuhi seorang diri. Ia butuh seseorang yang membuatnya nyaman, memenuhi setiap kebutuhannya, ada yang menyiapkan kopi di pagi hari dan setelah bekerja.
3. Telah mapan
Ia merasa telah memiliki semua kebutuhan standar yang dianggap sebagai modal untuk mengarungi biduk pernikahan. Materi yang cukup, rumah atau apartemen yang nyaman, pekerjaan yang mapan, serta penghasilan yang memenuhi syarat.
4. Bosan melajang
Bagi laki-laki yang telah puas mencicipi manis dan pahitnya melajang, pernikahan adalah solusi yang dianggap tepat untuk keluar dari kebosanan melajang. “Jadi lajang sih enak, tidak ada yang mengatur jam berapa harus pulang, bebas pergi ke mana pun. Tapi lama-lama jenuh juga karena hidup jadi monoton,” jawab Ibran (32), creative.
5. Terlalu cinta
Saat merasa cintanya terlalu besar pada Anda, ia jadi egois ingin "memiliki" Anda. Untuk mengikat Anda agar tidak berpaling kepada lelaki lain, jalan yang harus ditempuh adalah menikahi Anda. Dalam hati kecil ia menyadari tak bisa hidup tanpa Anda.
6. Sudah siap
Secara mental dan materi, fisik maupun psikis, ia merasa sudah siap melanjutkan hubungan ke pernikahan. Bagi laki-laki, memang agak makan waktu untuk menyiapkan mentalnya memasuki gerbang pernikahan.
7. Ingin punya keturunan
Seperti juga perempuan, sebagian besar laki-laki menginginkan keturunan yang bisa ia banggakan. Mereka merasa belum sreg disebut laki-laki sejati jika belum memiliki keturunan.
8. Mengakhiri petualangan
“Sejak remaja hingga dewasa berpetualang mencari cinta, kayaknya malah membuat saya capek sendiri. Saat ketemu dengan orang yang cukup tepat, saya enggak ragu untuk mengajaknya menikah,” kata Tyo (29), marketing.
9. Capek pacaran
Pacaran sekian tahun tak hanya menguras kantong, tapi juga pikiran. Biaya bensin, jalan, nonton, makan, bertengkar, dan cemburu jadi rutinitas dan dampak lain dari pacaran. Mereka yang capek biasanya memilih menikah untuk mengakhiri hubungan.
10. Cocok
Ia merasa Anda dan dirinya seperti kepingan puzzle yang saling melengkapi. Punya minat dan hobi sama, tahu karakter masing-masing, dan pandai menyikapi setiap persoalan di antara kalian. Sepertinya tak ada yang lebih paham dirinya kecuali Anda.
11. Desakan orangtua
Sekadar memenuhi tuntutan orangtua, terkadang pria mengajak pasangannya menikah. Hal ini antara lain karena orangtuanya sakit keras dan ingin melihat anak hidup bahagia, ingin segera menggendong cucu, atau sudah cocok dengan pasangan Anda.
12. Desakan pacar
Setiap hari diceramahi dan ditanya pacar kapan menikah, lama-lama tentu saja si dia gerah. Tidak semua lelaki lho didesak menikah langsung kabur, banyak juga yang pada akhirnya mengiyakan ajakan pasangannya.
13. Jam biologis
Laki-laki juga mempunyai jam biologis. Sebagian dari mereka tetap merasa khawatir jika di usia kepala empat belum juga menikah. “Jika di usia empat puluhan baru menikah, saat anak besar saya sudah kakek-kakek. Padahal, usia lelaki menurut penelitian lebih pendek daripada perempuan,” ucap Ikbal (30), auditor.
14. Waktunya tepat
“Suatu ketika saya menyadari kayaknya harus tahun ini saya menikah. Saya sendiri heran, begitu saja keinginan itu muncul tanpa bisa saya kendalikan. Padahal, sejak tahun lalu pacar mengajak saya menikah,” kata Danny (32), pialang.
15. Tidak ada alasan
“Saya enggak tahu apa yang memicu saya menikahi istri. Bagi saya untuk menikah terkadang tidak perlu terlalu banyak alasan. Ketika saya ingin menikah, ya menikah saja, tahun depan belum tentu keinginan itu muncul lagi,” kata Dudi (33), fotografer.
Ika Nurul Syifaa
P3K Saat Si Dia Bilang Akan Menikah
Meski sudah putus hubungan, sebetulnya Anda masih sangat mencintainya. Apalagi, putusnya hubungan ini bukan karena orang ketiga. Sedih, itu pasti. Ditambah lagi, suatu hari dia menemui Anda dan mengatakan dia akan menikah. Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan rasa sesak yang mendadak betah bersemayam di dada?
- Meski di belakangnya Anda merana, tapi di depannya pasang wajah lempeng. Jangan mau kalah set, bilang saja, ”Oh ya? Kebetulan banget aku juga mau bilang aku akan menikah bulan depan. Kok bisa sama, ya?”
- Kalau saat kejadian kebetulan Anda melihat teman lama, panggil dia dan kenalkan pada pasangan bahwa dia kekasih Anda yang baru. Kirimkan tanda bahwa Anda membutuhkan bantuannya. Teman Anda pasti maklum.
- Pergi ke salon, gunting rambut dan meni-pedi. Berspa ria? Silakan. Meski patah hati, Anda tetap harus terlihat chic dan charming, dong. Treatment ini juga bagus untuk menghilangkan stres.
- Daripada minum obat tidur atau minuman beralkohol, sebaiknya minum suplemen atau obat diet. Lebih sehat dan bikin kurus kan?
- Segera pergi ke gym dan ikut kelas taebo. Dengan bertaebo, kemarahan yang terpendam bisa tersalurkan lewat tendangan dan tonjokan.
- Lari ke supermarket dan beli buah sebanyak-banyaknya. Anda harus jaga kondisi biar badan tidak drop karena beberapa hari ke depan Anda pasti enggak doyan makan. Daripada sakit, mending makan buah.
- Membeli baju yang selama ini Anda inginkan, tapi enggak bisa terbeli karena si dia tidak menyukainya.
- Nonton film komedi yang superlucu. Tertawalah sepuas-puasnya.
- Bacalah buku-buku yang berisi pengalaman-pengalaman orang lain dalam menghadapi persoalan hidup. Anda akan menyadari bahwa kejadian yang Anda alami sangat kecil dibanding risiko mereka.
Ika Nurul Syifaa
Mengapa Pria Selingkuh?
Poling yang dilakukan terhadap lelaki berusia 25-35 tahun dari berbagai profesi terungkap, terdapat perbedaan yang cukup krusial antara batasan selingkuh di mata mereka dan Anda. Ada yang bilang, kalau hanya kencan biasa itu bukan selingkuh.
Yang lainnya mengatakan bahwa mereka baru boleh dicap selingkuh kalau sudah sampai berhubungan fisik, seperti one night stand. Dari mereka yang mengaku berselingkuh, pertanyaannya kemudian, mengapa mereka bisa sampai tidak tahan terhadap godaan perempuan lain? Inilah pengakuan mereka.
1. Standar berubah
Di awal pacaran, faktor ketertarikan fisik biasanya dominan. Seiring berkembangnya hubungan, standar ini bergeser. Ada kebutuhan lain yang jadi prioritasnya yang dalam pandangannya tak bisa dipenuhi pasangan.
2. Butuh tantangan
Beberapa pria menganggap perselingkuhan seperti tantangan. Butuh nyali besar dan kepintaran atur strategi untuk main api tanpa ketahuan. Selain itu, mereka juga tak bisa lupa asyiknya menaklukkan lawan jenis.
3. Rehat dari Komitmen
Saat hubungan mulai serius, ada komitmen yang harus dipegang. Keadaan ini kerap membuat mereka terbebani. Mereka butuh pelarian, dan yang mereka pilih adalah perempuan lain.
4. Ego
Ternyata, bagi sebagian besar lelaki, tak ada yang lebih bisa mendongkrak percaya dirinya daripada kenyataan bahwa masih ada perempuan selain pasangan yang tertarik padanya.
5. Bosan ah..
Dengan alasan jenuh pada pasangan, mereka berselingkuh. Bersama perempuan lain, mereka seperti menemukan kesegaran baru. Ada pengalaman baru yang mereka temui, dan ini membuat mereka bergairah.
6. Just for fun
Jika perempuan lebih banyak dikuasai oleh otak kanan, maka mereka lebih dikuasai otak kiri. Mereka jarang dikuasai emosi sehingga di mata mereka, perselingkuhan tidak memerlukan keterlibatan emosi tinggi.
7. Tak Tahan Godaan
Tak ada kucing yang menolak ikan, begitu anekdot untuk para pria mata keranjang. “Siapa yang tahan digoda perempuan cantik? Sekuat-kuatnya pertahanan, lama-lama runtuh juga,” dalih Rio (27), marketing sebuah bank.
8. Koleksi dan Seleksi
Bagi sebagian pria, selama janur kuning belum melengkung, berkencan dengan perempuan lain adalah wajar. “Lebih baik selingkuh sebelum menikah kan daripada setelahnya? Walau sudah serius kan bukan berarti dia jodoh saya. Daripada salah pilih, lebih baik lihat-lihat dulu,” kata Sofyan (30), desainer web.
9. Rebounds
Alasan klasik ini masih sering digunakan para lelaki untuk melegalisasi perselingkuhan mereka. Mereka berselingkuh karena pasangannya lebih dulu berselingkuh.
10. Tidak Puas
Mereka mudah pindah ke lain hati jika tak puas terhadap pasangannya, baik dalam soal fisik maupun emosi. Lebih dari satu saja kebutuhan mereka tidak terpenuhi, dia dengan gampangnya menerima perempuan lain.
11. Gap Komunikasi
Komunikasi yang sering tak nyambung dengan pasangan dijadikan alasan mereka untuk berpaling pada perempuan lain yang lebih bisa diajak ngomong.
12. Terlalu Posesif
Ke mana pun pergi atau apa pun yang dikerjakan, harus lapor kepada pasangannya. Ketika kebebasan tak didapat, mereka akan mencuri-curi. Laki-laki seperti anak kecil, makin dilarang, mereka makin bengal.
13. Pasangan Susah Gaul
Anda sering menolak diajak kumpul, padahal mereka senang memamerkan pasangannya ke lingkungan pergaulannya. Apalagi, jika teman-temannya memuji Anda. Anda yang dipuji, dia lho yang merasa bangga.
14. Pasangan Kelewat Manja
Harus mengantar ke salon, sering mengeluh kepanasan merupakan kemanjaan perempuan yang kalau kelewat sering mereka dengar bisa jadi alasan untuk kabur ke perempuan yang lebih mandiri. Menurut mereka, kombinasi antara sikap manja dan mandiri sangat dibutuhkan dalam hubungan.
15. Minder dengan Pasangan
Punya pasangan yang lebih sukses darinya kadang jadi bumerang. Di satu sisi dia ingin perempuannya mandiri, tapi di sisi lain egonya sebagai laki-laki menginginkan dia yang harus lebih sukses.
16. Terlalu Mengatur
“Tidak ada yang lebih membuat saya merasa gerah daripada menghadapi pasangan yang hobi mengatur, bahkan sampai pilihan kaus kaki yang harus saya pakai,” kata Deni (30), staf IT.
17. Memang Dasarnya Tak Setia
Perempuan bagi mereka hanya untuk sekadar senang-senang saja. Dia menebarkan rayuan maut kepada setiap perempuan. Dia tidak pernah setia karena baginya kesetiaan adalah barang langka.
Ika Nurul Syifaa